REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dipengaruhi hasil rapat paripurna DPR mengenai rencana kenaikan BBM serta eskalasi politik dan keamanan (Polkam) yang terjadi di dalam negeri. Rapat paripurna DPR ini membahas soal kenaikan harga BBM.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Yualdo Yudoprawiro, mengatakan di Jakarta, Jumat (30/3), kondisi politik keamanan dan hasil mengenai rencana kenaikan harga BBM akan memberikan sentimen pada pergerakan indeks. "Selain indeks juga akan dipengaruhi keluarnya laporan keuangan emiten," tutur Yualdo dalam risetnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang yang menjelaskan bahwa Jumat ini ingar bingar berkaitan ekonomi dan politik akan cukup ramai dari dalam negeri, yang dimulai dari aksi penantian panjang pelaku pasar berkaitan dengan jadi tidaknya kenaikan harga BBM, serta rencana pembagian dividen beberapa emiten yang secara "yield" sangat menggiurkan. "Ini yang akan menahan atau mendorong indeks menguat," ujarnya.
Pada pembukaan sesi I perdagangan Jumat, IHSG naik 1,07 poin (0,02 persen) ke level 4.106.24. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 menguat 0,26 poin (0,03 persen) ke level 708,80. Untuk bursa global, bursa AS ditutup "mixed" dengan S&P melemah pada sesi akhir perdagangan akibat aksi ambil untung (profit taking) yang merespons kenaikan klaim tunjangan pengangguran.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV-2011 dilaporkan sesuai estimasi. Namun, bursa Eropa melemah signifikan setelah S&P menyatakan Yunani masih perlu melakukan restrukturisasi utang. Untuk bursa Asia, sentimen negatif dari AS dan Eropa serta ditambah penurunan produksi industri Jepang menjadikan bursa Asia pada awal perdagangan Jumat ini melemah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar