Selasa, 26 April 2011

Study Islam Di Jerman Meningkat

Frankfurt, Islam memainkan peran yang semakin penting dalam debat publik di Jerman. Di sebuah universitas Frankfurt, siswa dapat belajar tentang agama dengan cara ilmiah sebagai bagian dari program sarjana dalam teologi Islam.
Universitas Goethe Frankfurt telah memperkenalkan gelar sarjana tiga tahun untuk studi Islam, kuliah pertama di Jerman. Program ini menempatkan teologi Islam pada pijakan yang sama dengan teologi Kristen dan Yahudi di universitas-universitas Jerman. Tujuan mereka disebutkan untuk memberikan para siswa dengan pendekatan akademis dan ilmiah untuk suatu topik Islam.
Bagian dari inisiatif tahun lalu adalah mempromosikan studi Islam dan pelatihan para imam di universitas-universitas Jerman. Namun berbeda dengan lembaga program lainnya yang terlibat, Universitas Frankfurt belum menerima dana federal tambahan untuk program tersebut.
Dan tanda meningkatnya minat kepada Islam di Jerman, lebih dari 100 siswa telah mendaftar untuk semester pertama di Frankfurt, Jerman sendiri mempunyai populasi empat juga Muslim.
Namun jangan harap Islam yang diajarkan adalah seperti yang diajarkan di universitas-universitas di Timur Tengah atau Arab Saudi. Di sini, untuk siswa Muslim, teologi Islam ini dianggap sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang agama dan budaya mereka sendiri secara rasional dan ilmiah.
“Biasanya, kita mendengar tentang segala sesuatu dalam bahasa asli kita sendiri di masjid atau di sekolah Qur’an. Sekarang kita akhirnya belajar tentang semua itu pada tingkat ilmiah dan dalam bahasa Jerman,” kata Urbe Tschi, 21 tahun mahasiswa program tersebut.
Program sarjana ini berfokus pada mengambil pandangan ilmiah pada Islam serta memberikan perspektif dari dalam dengan menggunakan profesor Islam. Universitas Frankfurt Goethe telah mengumumkan rencana untuk memperluas program di tahun-tahun selanjutnya, menawarkan para calon mahasiswa kesempatan untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang Islam.
Kabar ini memang cukup menggembirakan di kalangan Muslim, bahwa Islam terus dipelajari di Eropa, namun kita juga jangan terlalu gembira, karena bisa saja studi ini dibuat untuk membelokkan makna Islam yang sebenarnya, seperti yang jamak terjadi di universitas-universitas di Indonesia. Banyak universitas Islam di Indonesia namun melahirkan kader-kader liberal yang malah semakin merusak nilai Islam. Mereka mulai mengkoreksi Al Qur’an dan mempelajari Islam bukan untuk mencari kebenaran tapi untuk mendistorsi ajaran Islam.

Sumber:http://www.dakwatuna.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar